Jumat, 26 Februari 2016

Tinggal: Di Mana?

Hai hai! Ujian Nasional udah kurang dari dua bulan lagi nih, ayo ayo semangat belajarnya ditambah lagi!

UN makin deket, berarti musim ujian masuk perguruan tinggi juga makin deket nih. Nah coba belajarnya dijeda dulu sebentar, karena admin bawa ulasan yang cukup penting nih buat persiapan kalian kuliah nanti. Kota-kota tujuan kuliah udah, sekarang kita bakal bahas pilihan-pilihan tempat tinggal kalian kelak nih.

Kak, keterima aja belom. Masa udah harus mikirin tempat tinggal sih?

Lah bocah kagak tau.
Pilihan tempat tinggal itu cukup penting buat dipikirin sejak jauh hari. Di musim-musim ujian masuk, kurva kebutuhan akan tempat tinggal bakal meningkat drastis. Itu artinya persaingan buat mendapatkan ruang tinggal semakin ketat. Pastiin gimana kamu mau tinggal nanti, biar ketika kamu keterima nanti kamu langsung bisa terjun ke arena perebutan ruang tinggal.

Biasanya buat anak kuliah pilihan-pilihan yang umum ada

Pulang-pergi

Biasanya pilihan ini cuma berlaku buat kalian yang kampusnya nanti di kota-kota yang ada di sekeliling Bekasi. Kalo masih di sekitaran Bekasi bisa lah naik motor, angkot, becak, atau ojek. Tapi kalo udah ke daerah Jakarta, Depok, atau yang lainnya yang udah agak jauh, kalian bisa mulai mengakrabkan dengan suasana desak-desaknya kereta commuter line dan bis kota.

Oh iya, review ini datangnya dari kak Fitri yang kuliah di UNJ. Kata kak Fitri, enaknya kuliah pulang-pergi itu kalian nggak perlu pusing mikirin biaya hidup sehari-hari karena, ya, biaya hidup kalian masih dipenuhi orang tua kalian secara langsung. Makan terjamin, alat mandi terjamin, cucian terjamin, semuanya terjamin pokoknya soalnya kebutuhan kalian nggak terpisah dengan kebutuhan keluarga di rumah. Orang tua kalian juga nggak ngeluarin biaya sewa tempat tinggal lagi.

Selain biaya hidup, kalian juga bisa terhindar dari yang namanya home sick atau kangen keluarga di rumah akibat perantauan yang berkepanjangan. Kalian juga bisa ikut jalan-jalan bareng keluarga di akhir pekan. Jadi kalian bisa menyisihkan waktu yang relatif banyak buat kalian habiskan bersama keluarga.

Sayangnya ada harga yang harus kalian bayar buat itu semua, terutama buat kalian yang kampusnya agak jauh dari Bekasi, yaitu banyak waktu, uang, dan energi habis di jalan. Di pagi hari ketika berangkat kuliah dan sore hari ketika pulang kuliah, jalanan dan gerbong-gerbong akan dibanjiri ribuan bahkan jutaan sosok manusia yang berkegiatan di sekitar wilayah ibukota. Jalan-jalan bakal macet dan antrian kereta bakal panjang. Uang yang akan kalian habiskan buat biaya transportasi pulang-pergi juga nggak bisa dibilang sedikit. Jadi, bersiaplah buat waktu-waktu dan energi yang mestinya bisa kalian habiskan buat belajar, istirahat, atau main, tapi malah habis di jalan.

Gerakan kalian juga akan lebih terbatas karena kalian masih terikat dengan aturan rumah yang (biasanya) nggak boleh pulang malem dll., apalagi kalo kalian nggak ada kendaraan pribadi. Angkot, bis kota, kereta, ojek, dan sebangsanya kan nggak beroperasi 24 jam. Jadi mungkin kalian yang dasarnya aktif berorganisasi atau bergaul akan menemui sedikit kendala di sini.

Satu kalimat soal kuliah pulang-pergi dari kak Fitri: "Hemat, tapi makan biaya juga. Terjamin, tapi harus mandiri juga."

Ngekos

Wah ini pilihan paling umum dan cukup praktis buat anak kuliahan. Kalian punya kamar sendiri, barang-barang sendiri, ngatur jadwal sendiri, punya tetangga-tetangga sendiri.

Review ini merupakan hasil kolaborasi antara kak Thaha dan temannya, kak Iban Getarjati yang sama-sama kuliah di UNPAD. Enaknya tinggal di kosan adalah biasanya komplek kos-kosan letaknya nggak jauh dari kampus, jadi kalian nggak perlu menghabiskan banyak waktu di jalanan. Di wilayah komplek kos-kosan mahasiswa juga biasanya banyak warung dan toko yang menyediakan berbagai kebutuhan kuliah kalian.

Pengalaman tinggal di kosan itu bisa beda-beda, tergantung kepada banyak variabel seperti kelengkapan fasilitas, lingkungan, tetangga-tetangga, jarak dari kampus, aturan kos, induk semang (pemilik kos), dll. Harga sewa pastinya berbanding lurus dengan kelengkapan fasilitas yang bakal kalian dapet. Ada yang beberapa ratus ribu rupiah per bulan dengan kamar yang agak sempit, sampai yang jutaan rupiah per bulan dengan fasilitas serupa hotel.

Tapi secara umum, pengalaman yang akan didapatkan semua anak kos adalah kebebasan buat ngatur hidupnya sendiri. Di kosan kalian tentu saja akan terlepas dari ikatan aturan rumah dan bebas bikin aturan sendiri dengan aturan kos sebagai batas-batasnya. Kalian mau pulang malem, yang ngebatesin cuma jam malam kos, kalo ada. Mau kamar berantakan, kalo kalian memang nyaman dengan itu ya nggak ada yang ngelarang. Mau nginep di kampus berhari-hari juga terserah kalian.

Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai dengan kebebasan itu kalian jadi lupa diri dan lepas kendali. Dengan ngekos kalian udah resmi jadi anggota masyarakat di sekitar kosan kalian dan dengan begitu kalian harus tunduk dengan norma dan tata krama yang berlaku di sana.

Selain menjaga diri, tuntutan lain yang pastinya bakal kalian hadapi sebagai anak kos adalah belajar hidup mandiri dan teratur. Di kosan kalian nggak bakal ngerasain enaknya makanan dimasakin, baju dicuciin, kamar disapuin, dan lainnya. Kalian harus mulai belajar nggak bergantung sama orang lain. Meskipun kalian bakal punya tetangga kos yang kalian mintain tolong, mereka juga punya kesibukan masing-masing yang nggak bisa kalian ganggu seenaknya. Dengan begitu kalian akan belajar mencapai keteraturan dan numbuhin rasa tanggung jawab atas apa yang kalian miliki sendiri.

Tinggal serumah sama temen

Bisa jadi kalian patungan nyewa/ngontrak rumah bareng temen atau kalian nempatin rumah punya keluarga/sodara kalian yang nggak ditempatin kemudian ngajak temen buat tinggal bareng.

Review ini datangnya dari kak Amyra Kirana, kakaknya Adit CI9, yang sekarang kuliah di IPB. Sama kayak ngekos, kalian bisa bikin aturan sendiri bersama temen serumah kalian dengan norma masyarakat sekitar sebagai batas-batasnya. Tanggung jawabnya jelas lebih besar dibanding ngekos karena urusan kalian serumah-rumah, nggak cuma sekamar. Tapi pekerjaan itu bisa kalian bagi-bagi dengan teman-teman serumah kalian.

Dengan tinggal serumah kalian akan jadi punya temen yang deket banget. Kalian jadi punya temen ngobrol kapanpun, jadi ada yang ngebangunin tiap pagi, dan jadi punya temen belajar. Dengan tanggung jawab serumah-rumah juga kalian jadi belajar buat ngurus rumah tangga yang pastinya bakal berguna pada saatnya nanti. Semua itu bisa kalian dapetin tanpa kehilangan kebebasan ala anak kos.

Tapi namanya tinggal bareng orang lain kalian harus mau pengertian dan bertanggung jawab atas temen kalian. Mau gimana juga dia punya kesibukan, masalah, dan privasi sendiri. Sebisa mungkin hindari timbulnya perselisihan berkepanjangan. Nggak kayak temen biasa yang bisa kalian jauhin sejenak kemudian kalian bisa lari ke kos buat merenung, temen serumah nggak bisa kalian jauhin begitu aja. Jadi di sini kalian dituntut buat bersikap lebih dewasa.

Pesan dari kak Amyra adalah cari temen yang udah kalian kenal luar-dalemnya agar tercipta kenyamanan di dalam rumah.

Tinggal di asrama

Beberapa perguruan tinggi nyediain asrama buat mahasiswanya, biasanya sih khusus mahasiswa baru. Tapi ada beberapa perguruan tinggi yang ngewajibin mahasiswanya buat tinggal di asrama. Biasanya pilihan buat tinggal di asrama berlaku buat kalian yang setelah diterima nggak mau ribet-ribet dulu ngurusin nyari kosan atau kontrakan.

Review ini datangnya dari kak Aul yang sekarang kuliah di UGM. Biasanya satu kamar di asrama isinya nggak sendirian. Bisa berdua, bertiga, atau ber-n, jadi kalian nggak bakal pernah sendirian di lingkungan yang baru. Kalian bakal punya tetangga-tetangga senasib seperjuangan sebagai mahasiswa baru yang berasal dari daerah dan program studi yang beda-beda. Di asrama juga bakal ada waktu-waktu rame, biasanya kalo ada event atau musim ujian. Selain itu, normalnya kamar di asrama udah prefurnished (apa tuh bahasa sininya) sehingga kalian nggak perlu lagi pusing mikirin perabotan kamar karena sebagian besar udah disediakan. Asik kan?

Biasanya asrama punya program rutin yang wajib diikutin seluruh penghuninya. Kadang berupa program outbound, pengembangan keterampilan, pengembangan diri, dll. Mirip-mirip acara ekskul gitulah. Rutinnya bisa tiap bulan, tiap dua minggu, pokoknya tergantung asrama kalian nanti. Jadi kalian harus siap-siap menyisihkan waktu senggang buat program asrama.

Dengan tinggal di asrama, kalian dituntut buat belajar disiplin karena tiap asrama pasti punya aturan yang harus ditaati tiap penghuninya. Aturan yang paling umum adalah adanya jam malam, jadi kalian harus lebih bisa ngatur jadwal kegiatan sehari-hari biar bisa pulang sebelum jam malam. Biasanya penggunaan listrik per kamar juga dibatesin demi kemaslahatan bersama.

Dengan tinggal sekamar sama orang lain juga mungkin ada beberapa dari kalian yang bakal ngerasa nggak nyaman karena kekurangan ruang privasi. Di sinilah pentingnya saling memahami di antara temen-temen sekamar biar kalian jadi nyaman buat tinggal bersama mereka.

Tinggal di rumah sodara

Pilihan ini tentunya hanya berlaku buat kalian yang punya sodara atau keluarga yang rumahnya terjangkau dari kampus kalian nanti. Bahkan bukannya nggak mungkin kata orangtua kalian, "kamu kuliahnya di univ X aja biar bisa numpang di rumah sodara, kan cuma setengah jam naik motor." Tapi yang mimin maksud sodara di sini nggak terbatas cuma yang ada hubungan keluarga kayak sepupu atau om/tante, bisa juga temen deket orangtua kamu yang udah mereka anggap sebagai sodara sendiri.

Review ini datangnya dari kak Adimas Satrio, temennya kak Wildan, yang kuliah di UI. Dengan tinggal di rumah sodara yang deket kampus kalian bisa ngedapetin berbagai keuntungan kuliah pulang-pergi rumah-kampus tanpa harus kehabisan banyak waktu di jalan. Makan terjamin, nggak perlu bayar sewa kos/rumah, bisa ikut liburan weekend, nggak kesepian, dan banyak lagi. Apalagi kalo kebetulan sodara kalian kuliahnya di kampus yang sama dengan kalian dan prodinya sama, bisa jadi temen belajar dan bertukar pikiran.

Tapi yang nggak boleh lupa ya kalian tinggal di sana cuma numpang. Jangan sampe kalian keenakan dan malah ngerepotin sodara kalian. Walaupun mungkin sodara kalian seneng aja rumahnya ditinggalin kalian dan budhĂ© kalian dengan senang hati nyuciin baju dan nyapuin kamar kalian, kalian kan juga perlu buat belajar mandiri. Jadi kalo kalian ada kesempatan ngurusin barang-barang kalian sendiri, kerjain sendiri.

Yak pilihan-pilihan umumnya setau admin itu aja. Sebetulnya ada juga pilihan-pilihan lain yang cukup ekstrim kayak menghuni sekre UKM atau pindah-pindah kosan temen, tapi admin sih nggak menyarankan itu semua. Fokus UN, fokus ujian masuk, semangat, dan jangan lupa bahagia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar