Sabtu, 23 Januari 2016

#JustCollegeThings Satuan Kredit Semester

Hai! Asiiik, Eduday Smansasi 2016: Pursuing Higher Education with EASE™ makin deket! Kosongin jadwal, siapin semua pertanyaan, ajakin temen-temen kalian buat dateng ya!

Belajarnya distop dulu sebentar, sebab kali ini admin bawa ulasan yang udah admin janjiin di postingan sebelumnya. Kali ini kita bakal ngebahas soal satuan kredit semester (SKS). Mungkin kalian yang anak Kurtilas™ udah cukup familiar dengan istilah ini, tapi karena admin bukan anak Kurtilas™ jadi admin nggak tau persis SKS-nya kalian sama atau enggak dengan SKS-nya kuliahan. Maaf ya :3

Tiap mata kuliah yang akan kalian ambil punya nilai SKS masing-masing ("nilai" as in "value," not as in "score"). Nilai SKS suatu mata kuliah akan berpengaruh pada banyaknya jam kuliah tiap minggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi jadwal kuliah kalian. Jumlah SKS maksimum yang bisa diambil pada tiap semester bergantung pada besarnya indeks prestasi kumulatif (IPK) kalian. Nilai SKS mata kuliah yang kalian ambil pun akan berdampak pada besarnya pengaruh skor mata kuliah tersebut dalam perhitungan IPK. Jadi rencana studi, SKS, dan IPK bisa dibilang saling memengaruhi satu sama lain.

Gini ceritanya.

For simplicity's sake, SKS kita analogikan dengan mata uang. Tiap semester baru, kalian akan diberi sejumlah uang (jumlah SKS maksimum). Jumlahnya tergantung IPK kalian. Uang itu bisa kalian belanjakan dengan mata-mata kuliah yang mau kalian ambil waktu ngisi isian/kartu rencana studi (IRS/KRS). Bisa kalian habisin semuanya, atau bisa kalian sisain sedikit buat waktu istirahat atau ekskul. Sisa uang itu ada batas maksimumnya (jumlah SKS minimum), lagi-lagi tergantung IPK kalian. Sayangnya uang sisa belanja kalian di semester itu nggak bisa kalian bawa buat tambahan belanja di semester berikutnya.

Tiap mata kuliah jumlah jam kuliahnya mingguannya bisa beda-beda, ada yang dua jam kuliah tiap pertemuan, ada yang tiga jam. Biasanya satu jam kuliah harganya satu SKS, tapi kadang nggak semua mata kuliah begitu. Besarnya harga SKS suatu mata kuliah bisa dibilang menunjukkan "signifikansi" mata kuliah tersebut di dalam program studi kalian. Jadi makin besar harga SKS suatu mata kuliah, makin besar juga pengaruh nilai ujian kalian di mata kuliah tersebut dalam perhitungan indeks prestasi semester (IPS) kalian.

Setelah selesai satu semester, IPK baru kalian akan dihitung dari IPS di semester-semester yang pernah kalian jalanin. Seselesainya liburan semester, kalian akan diberi uang SKS lagi yang jumlahnya tergantung IPK baru kalian. Uang itu bisa kalian belanjakan  dengan

Dan demikian seterusnya sampai kalian lulus.

Nantinya setelah total uang SKS yang kalian belanjain berbagai mata kuliah itu udah mencapai jumlah tertentu, uang itu akan dikembaliin lagi ke kalian buat dituker dengan wisuda. Tentunya setelah syarat-syarat lain juga udah terpenuhi, misalnya mencapai IPK minimum dan lunas bayaran kuliah.

[SPOILER] Ini nggak spoiler juga sih sebetulnya. Kalo kalian udah paham dengan konsep rencana studi dan SKS, tips ini cukup obvious. Tipsnya adalah belanjain sebanyak-banyaknya SKS di awal kuliah biar di semester-semester atas nanti, ketika kalian udah disibukkan dengan organisasi dan berbagai kerjaan, kuliahnya jadi lebih santai. Konsekuensinya ya beban kuliah kalian jadi berat di awal. Tapi ya pada akhirnya itu pilihan kalian sih mau pukul rata atau santai di belakang. [/SPOILER]

Begitulah kira-kira konsep dasar SKS. Mungkin ada beberapa poin yang kelewat, tapi menurut admin itu udah cukup kok buat pemahaman kalian sekarang. Kalo sekarang kalian bingung, nanti juga setelah merasakannya kalian bakal paham sendiri.

Tapi kalo masih penasaran juga bisa banget kok ditanya ke admin-admin lain lewat berbagai saluran socmed kita. Atau bisa juga disimpen di buku catatan buat ditanyain di Eduday Smansasi 2016: Pursuing Higher Education with EASE™ minggu depan. Sampai jumpa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar