Sabtu, 12 September 2015

#LessCommonMajor Antropologi

Selamat malam para pejuang 2016! Buat yang masih bingung nentuin pilihan, pernah nggak kalian kepikiran buat milih prodi yang beda dari temen-temen kalian? Menurut pengamatan admin yang dulu sebagai anak Smansasi cukup sering terlibat di dalam obrolan-obrolan warkop bersama teman-teman soal perguruan tinggi, ada beberapa prodi yang kayaknya hampir selalu luput dari pembicaraan. Anak IPA biasanya ngomongin kedokteran, teknik ini-itu, dkk. Yang IPS obrolannya biasanya nggak jauh-jauh dari hukum, ekonomi, atau sastra. Pernah nggak kalian denger atau ngebahas filsafat, ilmu tanah, kesejahteraan sosial, atau meteorologi di obrolan kalian bareng temen-temen?

Nah di rubrik #LessCommonMajor ini admin bakal ngereview prodi-prodi tersebut, sumbernya langsung dari orang yang belajar di sana. Harapannya prodi-prodi yang bakal dibahas di sini bisa jadi bahan pertimbangan kalian buat nentuin pilihan di perguruan tinggi. Logikanya kan karena prodi-prodi ini jarang jadi bahan pembicaraan, berarti jarang yang minat. Karena orang-orang yang ahli di bidang-bidang ini nggak banyak, berarti setelah lulus nanti kalian bakal dicari banget. Sesuai hukum permintaan, ketika permintaan lebih tinggi daripada jumlah barang atau jasa yang tersedia, harganya bakal ikutan tinggi (CMIIW, hehe). Ya nggak?

Di #LessCommonMajor hari ini yang bakal kita bahas adalah prodi antropologi. Di Indonesia, PTN yang punya program studi antropologi ada UI, UGM, UNAIR, UNPAD, UNHAS, USU, UNAND, UNUD, UNSRAT, UNCEN, UB, UNTAD, UNS, dan UNHALU. Di IPB ada prodi Ekologi Manusia. Sebetulnya beda sama antropologi, tapi masih berkaitan. Arkeologi juga sebetulnya berkaitan sama antropologi loh.

Wih banyak juga.

Review kali ini datangnya dari temennya kak Kintan, namanya Wahyu Aji Prakoso, anak Antropologi Sosial UI 2015. Buat info aja, Antropologi Sosial di UI ada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan cuma tersedia kelas reguler. Kalo kalian pernah nemuin nama Koentjaraningrat di buku PKn sama sosiologi, nah beliau inilah perintis program studi Antropologi di UI.

Oke, langsung aja. Jadi yang dipelajari di antropologi itu adalah kebudayaan secara umum dari sudut pandang manusia. Kemudian kalian berujar,

"bedanya sama sosiologi apa dong?"

Bedanya itu tadi, antropologi penekanannya di manusianya, sedangkan kalo sosiologi lebih ke masyarakat secara keseluruhan.

Antropologi itu cabangnya banyak. Misalnya antropologi biologi, antropologi medis, antropologi fisik, antropologi bisnis, antropologi pariwisata, antropologi politik, antropologi hukum, dll. Mungkin itu sebabnya di beberapa universitas namanya beda-beda. Di UI sendiri namanya Antropologi Sosial, sedangkan di UGM namanya Antropologi Budaya. Di kuliah nanti, cabang-cabang itu bisa jadi bidang peminatan.

"Terus yang bikin antropologi asik apa kak?"

Kalo satu atau beberapa di antara kalian ada yang hobi jalan-jalan, pas banget nih. Di antropologi kalian bakal sering jalan-jalan, turun ke tengah-tengah masyarakat, dan mengamati kehidupan mereka.

Meskipun mungkin antropologi nggak begitu populer, tapi kalian nggak usah khawatir soal prospek kerja. Sebagai peneliti dan pengamat kebudayaan masyarakat, kalian bisa jadi peneliti (obviously), konsultan, advokat publik, penulis, wartawan, jurnalis, bahkan di bagian forensik. Jadi kalian nggak perlu cemas.

Gimana? Udah cukup jelas kan? Kalo kurang jelas, tanyain aja ke akun Ask.fm, Twitter, atau Line kita, insya Allah admin-adminnya bersedia ngasih jawaban yang cukup memuaskan rasa penasaran kalian. Semoga sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar